Sembilan anggota Komisi III DPR Sabtu (1/10) mendatangi Mapolda Jatim. Kedatangan mereka tak lain adalah untuk menjengun Dimas Kanjeng Tata Pribadi yang terjerat kasus pembunuhan dan penipuan penggandaan uang.
Di mapolda, para politisi itu didampingi Kapolda Irjen Pol Anton Setiadji untuk bertemu Dimas Kanjeng. Dalam kesempatan itu, Dimas Kanjeng pun mengeluarkan beberapa pengakuan yang mengejutkan.
Berikut 7 pengakuan Dimas Kanjeng kepada para anggota Komisi III:
1. Mengaku tak hafal Alquran
Selama ini, Dimas Kanjeng dikenal sebagai sosok yang religius. Bahkan banyak orang yang menganggap Dimas menggandakan uang dengan cara berzikir. Bahkan, ada yang menyebut pengikutnya disebagai santri. Ternyata pengakuan mengejutkan keluar dari mulut Dimas Kanjeng.
Kepada Akbar Faisal, Dimas Kanjeng mengaku tidak hafal Alquran. Dalam kesempatan itu dia juga menyangkal merasa sebagai kiai. "Di sana bukan pesantren, tapi padepokan. Kalau padepokan itu umum," katanya.
Pengikutnya juga bukan hanya muslim. Ada juga umat Nasrani dan Hindu.
2. Sudah melantik 150 sultan.
Dimas Kanjeng mengaku selama ini dirinya sudah melantik sebanyak 150 sultan. Ditanya tentang tugas sultan, Dimas tidak bisa menjawab. Dia kemudian menegaskan, tidak ada tugas khusus terkait dengan sultan.
3. Kadang bisa menggandakan uang kadang tidak
Tentu saja yang paling membuat penasaran para anggota Komisi III DPR itu adalah tentang kemampuan Dimas Kanjeng menggandakan uang. Mereka pun menanyakan hal itu secara langsung kepada Dimas Kanjeng.
Dimas pun menyebut dirinya memiliki kekuatan untuk menggandakan uang. Hanya, saat ditantang untuk mempraktikkan, dia angkat tangan. "Kadang bisa, kadang tidak. Sejak masuk sini, tidak bisa konsentrasi," dalihnya.
4. Sudah gandakan Rp 1,7 triliun dan menyimpannya di sini
Dimas Kanjeng menyatakan tidak hafal berapa uang yang sudah digandakan. Hanya, dia memperkirakan jumlahnya mencapai Rp 1,7 triliun. Uang tersebut disimpan sultannya (Dodi Wahyudi) yang berada di Bangil, Pasuruan, Jatim. Uang itu khusus hasil penggandaan.
5. Kirim uang 3 bulan sekali pakai mobil boks
Lain halnya dengan uang titipan dari para pengikutnya. Dimas Kanjeng mengaku semua uang tersebut diserahkan kepada seorang guru spiritualnya bernama Abah Dofir yang tinggal di kawasan Kemang, Jakarta. “Duit itu dikirim tiga bulan sekali dengan menggunakan mobil boks,” kata dia.
6. Beberapa kali diundang ke Istana Negara
Dimas Kanjeng juga menegaskan bahwa foto-foto dengan pejabat yang ada di padepokannya bukan editan. Dia mengaku pernah diundang resmi ke Istana Negara dalam acara Maulid Nabi, pelantikan ketua KPK, dan peringatan 17 Agustus. “Pengundangnya Yudi dari deputi di kepresidenan,” ujarnya.
7. Ogah imbau pulang pengikutnya dari padepokan
Sejak ditangkap pada 22 September lalu, sampai saat ini banyak para pengikut Dimas Kanjeng yang bertahan di padepokan di Probolinggo. Mereka percaya Dimas Kanjeng akan segera datang menemui mereka. Bahkan ada yang percaya bahwa orang yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya di padepokan bukanlah Dimas Kanjeng.
Saat diminta untuk mengimbau agar pengikutnya pulang, Dimas Kanjeng pun menolak. Dia beralasan, hati pengikutnya sudah terpupuk oleh motivasi yang pernah diberikan. Dia juga tidak merasa menyesal atas perbuatannya. "Saya punya niat baik. Di padepokan ada visi dan misi yang harus dilaksanakan. Karena melakukan sesuatu yang benar," ujarnya
JawaPos.com